JAKARTA, WOL – Setelah berpuasa selama sebulan akhirnya Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1436 H nan suci tiba, hari ini, Jumat (17/7). Pemerintah, malam tadi dalam sidang Isbat menetapkan 1 Syawal 1436 H, jatuh pada hari ini, Jumat.
Presiden Joko Widodo menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1436 H yang jatuh pada, hari ini, Jumat (17/7) menyampaikan ucapan Selamat Idul Fitri 1436 HÂ Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
Ucapan Selamat Idul Fitri disampiakan Presiden Jokowi dalam akun twitternya @jokowi, tadi malam.
Jokowi dalam akunnya menyatakan, “Bangsa yang besar akan selalu menjaga silaturahim demi persatuan.“Selamat Idul Fitri 1436 H. Mohon maaf lahir dan batin.â€
Ucapan yang sama juga disampikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Dalam situs remi Kementerian Agama, Menag Lukman Hakim Saifuddin menyampiakan Selamat Idul Fitri 1436 HÂ Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Dia berharap, Umat Islam dapat kembali ke jati diri kemanusaiaan dan lebih baik menjalankan tugas dan fungsinya.
Sedangkan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin meminta masyarakat Indonesia khususnya umat Islam harus menggunakan hari kemenangan ini sebagai awal untuk lebih bersabar dan meningkatkan rasa toleransi dengan sesama termasuk dengan mereka yang berbeda agama.
Umat Islam lanjutnya sebenarnya tidak boleh melakukan tindakan yang sifatnya anarkis.
Menurutnya jika ada masalah terkait soal pendirian rumah ibadah, penyimpangan ajaran atau apapun maka lebih baik diserahkan kepada yang berwenang.
Jika ada masalah seperti itu, umat Islam lanjutnya lebih baik menahan diri dan tidak boleh melakukan tindakan-tindakan yang merugikan orang lain.
Menurutnya umat Islam atau pun agama lain hendaknya harus saling menghormati satu sama lain dan itu sebenarnya juga menjadi tata model kehidupan masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.
Dia mengakui sekarang ini toleransi dan saling menghormati antar umat beragama menurun dan ini harus diperbaiki.
“Antara satu yang lain kurang toleran, kurang saling menghargai sehingga terjadi tindak kekerasan. Masing-masing itu egonya sangat besar atau fanatisme kelompoknya menjadi semakin besar sehingga mudah terjadi, yang zaman dahulu tidak ada dulu damai-damai saja, enak-enak saja,” kata Ma’ruf Amin mengutip VOA Indonesia.
Untuk itu menurut Ma’ruf Amin, lembaganya terus melakukan edukasi masyarakat, melakukan pembinaan-pembinaan, memperkuat kerukunan dan saling pengertian.
“Menghindarkan terjadinya sikap-sikap emosional, kurang toleran dan sebagainya, itu harus terus dijaga. Empati terhadap orang lain juga harus dijaga dan lain-lain,” kata Ma’ruf Amin. (hls/twitter)
Discussion about this post