
JAKARTA, WOL – Workshop evaluasi prestasi kontingen Indonesia di SEA Games 2015 digelar di Gedung Kemenpora, Kamis (25/6). Acara tersebut digelar Kemenpora untuk membahas terkait raihan buruk Tim Merah Putih di Singapura lalu.
Chief de Mission (CdM) Kontingen Indonesia yang juga legenda hidup bulutangkis nasional, Taufik Hidayat, melontarkan kritikan pedas. Ada satu faktor krusial yang membuat para duta Indonesia tak mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya di Singapura, yaitu soal tenaga medis dan masseur (tukang pijit) yang dinilainya sangat minim.
Taufik bicara soal kuantitas, bukan kualitas. Bayangkan saja, dari total 522 atlet yang dikirim ke Singapura, cuma empat dokter dan delapan masseur mendampingi semua atlet Merah Putih tersebut.
“Hanya empat dokter dan delapan masseur. Harusnya pemerintah dalam hal ini Kemenpora harusnya bisa lebih suportif. Jumlah tersebut jelas sangat kurang sekali! Mereka praktis kewalahan untuk mengawal seluruh atlet dengan arena pertandingan dan jadwal yang berbeda-beda. Saya buka-bukaan saja!” beber peraih medali emas Olimpiade 2004 di Yunani itu.
Dengan raihan 47 emas, 61 perak, dan 74 perunggu, SEA Games 2015 memang jadi SEA Games terburuk Indonesia sejak event tersebut digelar pada 1977. Hanya menempati ranking lima, inilah pertama kalinya tim Merah Putih terlempar dari empat besar perolehan medali.(wol/sportokezone/data1)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post