MEDAN, WOL – Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan pintu masuk penyebaran virus Humman Immunodeficiency Virus (HIV). Dimana seseorang yang berprilaku beresiko sangat rentan terhadap penyebaran virus tersebut.
IMS dahulu sering disebut dengan Penyakit Menular Seks (PMS) atau sering disebut penyakit kelamin. IMS disebabkan oleh bakteri atau virus yang ditularkan dari satu orang kepada orang lain terutama melalui hubungan seks.
Praktisi kesehatan, Dr Yulia Mariani mengatakan, IMS menyerang alat kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Jika infeksi ini tidak segera di atasi, bisa menyebabkan alat kelamin mengalami gangguan atau bahkan tidak berfungsi.
“Penularan IMS melalui hubungan seks oral, anal maupun genital. Penularan terjadi jika ada kontak langsung antara luka di alat kelamin dengan darah atau cairan sperma dan vagina yang sudah tercemar bakteri atau virus,” paparnya saat memberikan penjelasan kepada belasan pria berprilaku beresiko yang bekerjasama dengan LSM H2O di Medan, Kamis (7/5).
Selain melakukan hubungan seks, sambung Yulia, penularan IMS juga bisa melalui jarum suntik, jarum tatto, jarum tindik, alat-alat kedokteran yang tercemar virus/bakteri dan dari ibu kepada bayi-nya pada saat proses dalam kandungan, persalinan maupun menyusui. Dengan adanya IMS, maka HIV akan lebih mudah masuk atau menular karena adanya cairan tubuh dan terbukanya pembuluh darah pada luka akibat IMS.
“Gejala umum terkena IMS, seringkali tanpa gejala (terutam pada perempuan), rasa sakit/gatal pada alat kelamin, muncul benjolan, bintil atau luka, pembengkakan di pangkal paha. Gejala pada perempuan, keluarnya cairan kukuningan dan berbau, keluar darah pada masa bukan haid dan jika berhubungan seks terasa sakit. Sementara gejala pada laki-laki saat hendak kencing terasa sakit, ujung penis kalau dipencet akan keluar nanah dan pembengkakan pada buah pelir,” urainya lagi.
Yulia menambahkan, penyakit IMS bisa di obati dengan cara memeriksakan diri ke dokter secara berkala. Jujur dan terbuka tentang pengalaman seksualnya kepada dokter. Dengan begitu, semaki kecil IMS dapat merusak tubuh dan juga memperkecil kemungkinan IMS menulari orang lain.
“Jika IMS tidak diobati dengan segera mungkin, akan menyebabkan kerusakan alat kelamin (bisa mandul), gangguan syaraf, pikun atau kebutaan, keterbelakangan mental bagi bayi yang tertular IMS, diare terus menerus dan kematian. (wol/muhammad rizki/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post