JAKARTA, WOL – Direktur Eksekutif Kepala Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan, perlu ada kesiapan untuk mengendalikan harga pangan, terutama beras menjelang bulan puasa.
Menurut dia, meskipun saat ini harga beras sedang turun, tetap harus ada persiapan untuk menjaga kestabilan harganya.
Karena itu, Juda menambahkan, semua pihak perlu berkoordinasi terkait dengan pengendalian harga volitily food termasuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
“Itu bagian dari koordinasi (meski beras harganya turun). Koordinasinya di semua pihak terkait dengan pengendalian harga volitily food,” ujar Juda di Jakarta, hari ini.
Sejauh ini, menurutnya, peran TPID sudah sangat signifikan karena rutin mengadakan pertemuan, terutama untuk masalah pengendalian harga.
“TPID kan rutin adakan pertemuan untuk kendalikan, terutama dampak admin price dan pegendalian harga pangan karena harga pangan itu saling berkaitan, terkait infrastruktur pangan, tata niaga pangan dan stok pangan,” imbuh dia.
Institutional itu nantinya yang akan mengatur bagaimana mengendalikan stabilitas harga pangan termasuk peran Bulog. nantinya akan dibahas solusi penangan harga pangan yang cenderung naik dari distribusi menjelang puasa dan Lebaran.
Meski demikian, Juda mengatakan banyak aspek yang diamati terkait dengan opsi dan usulan dari berbagai pihak untuk menjaga harga pangan tetap stabil dan suplai aman.
“Semua aspek diamati dalam jangka pendek atau menengah. Jangka menengah termasuk ketersediaan lahan pangan, alih fungsi lahan dan sebagainya,” ujarnya.
Dari sisi inflasi, menurut dia, trennya turun sampai akhir tahun. Tapi risiko harga pangan masih harus terus dikendalikan agar inflasi tetap terjaga.(snd/data1)
Discussion about this post